Langsung ke konten utama

Masa Muda

Masa muda adalah masa bersenang-senang, masa untuk mencari jati diri, masa dimana kegagalan itu sering menyapa dan menghampiri.

Tapi, sudahkah kita bersungguh-sungguh dalam menjadikan masa muda ini sebagai bekal kita nanti? Atau jangan jangan kita sedang terjebak dimana situasi membawa diri menikmati fananya fantasi.

Ada pepatah mengatakan, “Habiskan masa mudamu dengan kegagalan, raih suksesmu dimasa depan”.

Mengapa gagal harus menjadi satu bagian dalam perjalanan di masa muda itu. Bukankah kegagalan merupakan hal negatif yg harus kita tepis jauh-jauh?

Bisa kau bayangkan jika gagal itu baru dialami saat masa masa telah dewasa dan matang?

Betapa beratnya beban yang akan kau alami pada saat itu. Namun tidak, jika gagal itu kau dapatkan sebanyak-banyaknya di saat masa mudamu. Kau dapat lebih fokus dalam bagaimana cara menyelesaikan masalah demi masalah itu sendiri. Dan disana kita dapatkan banyak pengalaman dan pembelajaran besar. Itu semua adalah strategi kita untuk menanam bekal dimasa depan.

Jadi, untuk apa kau habiskan masa mudamu? Menghabiskan jatah gagal kah, atau habiskan bersenang-senang? 
It’s a choice.

Let's move! Young man

Komentar

Postingan populer dari blog ini

⚓ Mengupas IPO PJHB — Pelayaran Jaya Hidup Baru: Prospek, Risiko, dan Strategi Investor Pemula

Prawacana Pasar saham Indonesia kembali kedatangan pemain baru dari sektor logistik laut. Adalah PT Pelayaran Jaya Hidup Baru Tbk (PJHB), perusahaan asal Samarinda, Kalimantan Timur, yang resmi membuka penawaran umum perdana saham (IPO). Dengan kisaran harga Rp310 – Rp330 per saham, PJHB berambisi memperkuat armada kapal dan melayani lebih banyak pengiriman alat berat serta kontainer di perairan domestik. Tapi, sebelum ikut “berlayar” bersama PJHB, penting untuk tahu arah angin bisnisnya — apakah berpotensi cuan, atau justru karam di tengah ombak? ⚙️ Profil Singkat Perusahaan Nama: PT Pelayaran Jaya Hidup Baru Tbk Kode Saham: PJHB Sektor: Transportation & Logistic Subsektor: Logistics & Deliveries Alamat: Jl. Panglima Batur No. 36, Samarinda, Kalimantan Timur Website: www.pelayaranjayahidupbaru.com Perusahaan ini bergerak di bidang angkutan laut dalam negeri khususnya untuk alat berat dan kontainer. Armada PJHB melayani berbagai rute di Indonesia, terutama wilayah Kalima...

Narasi Autokritik Peringatan Hari Sumpah Pemuda: Maju Bersama Indonesia Raya

Hari ini, 28 Oktober 2024, kita kembali memperingati sebuah tonggak bersejarah bagi perjalanan bangsa kita, Hari Sumpah Pemuda. Momen ini bukan sekadar perayaan, melainkan saat untuk merenung, mengintrospeksi, dan melakukan autokritik terhadap perjalanan bangsa yang kini kita tempuh. Sumpah Pemuda bukan hanya milik masa lalu, tetapi komitmen yang hidup dalam setiap generasi. Mari kita refleksikan, sejauh mana kita telah benar-benar memahami dan meneruskan semangat persatuan yang diwariskan oleh para pemuda tahun 1928? Di tengah kemajuan teknologi dan arus informasi yang begitu deras, kita seringkali lebih mudah terpecah karena perbedaan, baik dalam pandangan politik, keyakinan, maupun perbedaan sosial ekonomi. Pada titik ini, apakah kita sudah mampu benar-benar bersatu dalam kebinekaan, atau justru terjebak dalam polarisasi dan perpecahan? Selain itu, mari kita renungkan peran kita sebagai pemuda dalam menghadapi tantangan zaman. Apakah kita sudah cukup berkontribusi bagi bangsa, atau ...

Pena Lauhul Mahfudz

Pena Lauhul Mahfudz Oleh: Budi Siswanto Perjalanan menuntut ilmu memang tidak selalu berjalan lurus sesuai dengan rencana. Modal utama untuk menuntut ilmu tentunya harus mempunyai duit. [1] Arti duit ini tidak berupa selembaran kertas yang bernilai sebagai pembayaran melainkan makna duit itu bagi saya tersendiri yaitu Do’a, Usaha, Ikhlas dan Tawakal. Inilah modal utama sebenarnya buat kita semua dalam visi membidik prestasi yang akan kita raih. Ketika dulu aku masih kelas 3 SMP hampir tidak bisa meneruskan untuk sekolah lagi, memang kondisi ekonomi keluarga tidak memungkinkan untuk membiayai aku. Pendidikan itu sangat penting, tapi kalau dikampungku jangankan untuk meneruskan ke SMA. Sudah bisa sekolah dan lulus SMP itu sudah cukup. Kenyataannya yang terjadi memang seperti itu, masyarakat menganggap “kenapa sekolah yang tinggi kalau setelah lulus paling cuma menjadi kuli bangunan tidak lebih”. Statement seperti ini yang terus dilontarkan oleh orang-orang yang ada di kamp...