Langsung ke konten utama

Masa Muda

Masa muda adalah masa bersenang-senang, masa untuk mencari jati diri, masa dimana kegagalan itu sering menyapa dan menghampiri.

Tapi, sudahkah kita bersungguh-sungguh dalam menjadikan masa muda ini sebagai bekal kita nanti? Atau jangan jangan kita sedang terjebak dimana situasi membawa diri menikmati fananya fantasi.

Ada pepatah mengatakan, “Habiskan masa mudamu dengan kegagalan, raih suksesmu dimasa depan”.

Mengapa gagal harus menjadi satu bagian dalam perjalanan di masa muda itu. Bukankah kegagalan merupakan hal negatif yg harus kita tepis jauh-jauh?

Bisa kau bayangkan jika gagal itu baru dialami saat masa masa telah dewasa dan matang?

Betapa beratnya beban yang akan kau alami pada saat itu. Namun tidak, jika gagal itu kau dapatkan sebanyak-banyaknya di saat masa mudamu. Kau dapat lebih fokus dalam bagaimana cara menyelesaikan masalah demi masalah itu sendiri. Dan disana kita dapatkan banyak pengalaman dan pembelajaran besar. Itu semua adalah strategi kita untuk menanam bekal dimasa depan.

Jadi, untuk apa kau habiskan masa mudamu? Menghabiskan jatah gagal kah, atau habiskan bersenang-senang? 
It’s a choice.

Let's move! Young man

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cerpen Hantu Jaket

Hantu Jaket Oleh: M. Abudy Al Ma'ruf              Malam hari, aku duduk di depan televisi sambil ditemani oleh cemilan kacang kulit sampai tidak terasa suara adzan isya’ telah berkumandang tetapi tidak membuat aku beranjak pindah dari tempat duduk ku. Karena sengaja aku sholat sendirian di rumah tidak ikut jamaah di masjid. Ses a at kemudian terdengar suara HP disamping ku yang menunjukkan dering bunyi nada SMS . Aku pun segera membukanya ternyata SMS dari temanku bernama Risma yang mengingatkanku akan PR M atematika yang harus aku kumpulkan besok. Dan Dia mengajakku untuk mengerjakan PR itu bersama-sama dirumahnya. Tetapi, aku menyetujuinya setelah aku sholat isya’ dahulu. Sehingga membuatku sedikit terburu-buru dan segera menuju keluar untuk mengambil air wudlu yang berada disamping sumur. Setelah selesai berwudlu, a da yang memanggilku d ari kejauhan. Ternyata ia Aripin, yang juga teman sebangkuku. “Bu d…..Ayo buruan belajar kelompok! suaranya sedikit

Pena Lauhul Mahfudz

Pena Lauhul Mahfudz Oleh: Budi Siswanto Perjalanan menuntut ilmu memang tidak selalu berjalan lurus sesuai dengan rencana. Modal utama untuk menuntut ilmu tentunya harus mempunyai duit. [1] Arti duit ini tidak berupa selembaran kertas yang bernilai sebagai pembayaran melainkan makna duit itu bagi saya tersendiri yaitu Do’a, Usaha, Ikhlas dan Tawakal. Inilah modal utama sebenarnya buat kita semua dalam visi membidik prestasi yang akan kita raih. Ketika dulu aku masih kelas 3 SMP hampir tidak bisa meneruskan untuk sekolah lagi, memang kondisi ekonomi keluarga tidak memungkinkan untuk membiayai aku. Pendidikan itu sangat penting, tapi kalau dikampungku jangankan untuk meneruskan ke SMA. Sudah bisa sekolah dan lulus SMP itu sudah cukup. Kenyataannya yang terjadi memang seperti itu, masyarakat menganggap “kenapa sekolah yang tinggi kalau setelah lulus paling cuma menjadi kuli bangunan tidak lebih”. Statement seperti ini yang terus dilontarkan oleh orang-orang yang ada di kamp

Filosofi PETE

Belajar dari makanan yang bernama PETE, dulu yang namanya PETE paling saya benci.  Tapi berjalannya waktu justru sangat saya sukai.  Begitupula bisa jadi orang yang dulu, sekarag atau yang pernah saya benci nanti justru malah aku sayangi. #MembenciSewajarnya