Langsung ke konten utama
Selamat Hari Lahir Pancasila
Saya PMII, Saya Indonesia, Saya Pancasila




Setiap tahun selalu kita rayakan, apakah hanya sebatas perayaan? tentunya bukanlah demikian.

Sejarah mencatat bangsa Indonesia pernah mengalami masa perjuangan panjang meraih kemerdekaan. Hanya dengan Persatuan dan Kesatuan, kita bisa meraih kemenangan pada masa kemerdekaan. Sekarang hanya Pancasila sebagai dasar negara yang terbukti mampu mempersatukan kita sebagai satu bangsa besar bangsa Indonesia.
Pancasila merupakan identitas bangsa Indonesia dan menjadi dasar negara. Untuk itu, lestarikan dengan cara melakukan pengamalan segala hal yang terkandung dalam nilai-nilai pancasila sebagai wujud persatuan.

Pancasila merupakan sebuah isi dalam jiwa bangsa Indonesia yang secara turun temurun ada dalam setiap jiwa warga negara Indonesia (falsafah bangsa Indonesia). - Ir. Soekarno

Tetap Gagahlah Garudaku, Tetap Tegaklah Falsafahku, Tetap Jayalah Indonesiaku. "Selamat Hari Lahir PANCASILA"
1 Juni 2019

SAYA PMII, SAYA INDONESIA, SAYA PANCASILA!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cerpen Hantu Jaket

Hantu Jaket Oleh: M. Abudy Al Ma'ruf              Malam hari, aku duduk di depan televisi sambil ditemani oleh cemilan kacang kulit sampai tidak terasa suara adzan isya’ telah berkumandang tetapi tidak membuat aku beranjak pindah dari tempat duduk ku. Karena sengaja aku sholat sendirian di rumah tidak ikut jamaah di masjid. Ses a at kemudian terdengar suara HP disamping ku yang menunjukkan dering bunyi nada SMS . Aku pun segera membukanya ternyata SMS dari temanku bernama Risma yang mengingatkanku akan PR M atematika yang harus aku kumpulkan besok. Dan Dia mengajakku untuk mengerjakan PR itu bersama-sama dirumahnya. Tetapi, aku menyetujuinya setelah aku sholat isya’ dahulu. Sehingga membuatku sedikit terburu-buru dan segera menuju keluar untuk mengambil air wudlu yang berada disamping sumur. Setelah selesai berwudlu, a da yang memanggilku d ari kejauhan. Ternyata ia Aripin, yang juga teman sebangkuku. “Bu d…..Ayo buruan belajar kelompok! suaranya sedikit

Pena Lauhul Mahfudz

Pena Lauhul Mahfudz Oleh: Budi Siswanto Perjalanan menuntut ilmu memang tidak selalu berjalan lurus sesuai dengan rencana. Modal utama untuk menuntut ilmu tentunya harus mempunyai duit. [1] Arti duit ini tidak berupa selembaran kertas yang bernilai sebagai pembayaran melainkan makna duit itu bagi saya tersendiri yaitu Do’a, Usaha, Ikhlas dan Tawakal. Inilah modal utama sebenarnya buat kita semua dalam visi membidik prestasi yang akan kita raih. Ketika dulu aku masih kelas 3 SMP hampir tidak bisa meneruskan untuk sekolah lagi, memang kondisi ekonomi keluarga tidak memungkinkan untuk membiayai aku. Pendidikan itu sangat penting, tapi kalau dikampungku jangankan untuk meneruskan ke SMA. Sudah bisa sekolah dan lulus SMP itu sudah cukup. Kenyataannya yang terjadi memang seperti itu, masyarakat menganggap “kenapa sekolah yang tinggi kalau setelah lulus paling cuma menjadi kuli bangunan tidak lebih”. Statement seperti ini yang terus dilontarkan oleh orang-orang yang ada di kamp

Filosofi PETE

Belajar dari makanan yang bernama PETE, dulu yang namanya PETE paling saya benci.  Tapi berjalannya waktu justru sangat saya sukai.  Begitupula bisa jadi orang yang dulu, sekarag atau yang pernah saya benci nanti justru malah aku sayangi. #MembenciSewajarnya