Malam
hari, aku duduk di depan televisi sambil ditemani oleh cemilan kacang kulit
sampai tidak terasa suara adzan isya’ telah berkumandang tetapi tidak membuat
aku beranjak pindah dari tempat duduk ku. Karena sengaja aku sholat sendirian
di rumah tidak ikut jamaah di masjid. Sesaat
kemudian terdengar suara HP disamping ku yang menunjukkan dering bunyi nada SMS. Aku pun segera membukanya ternyata SMS dari temanku bernama Risma yang mengingatkanku akan PR Matematika
yang harus aku kumpulkan besok. Dan Dia mengajakku
untuk mengerjakan PR itu bersama-sama dirumahnya. Tetapi, aku
menyetujuinya setelah aku sholat isya’ dahulu. Sehingga
membuatku sedikit terburu-buru dan segera menuju keluar untuk mengambil air
wudlu yang berada disamping sumur. Setelah
selesai berwudlu, ada yang memanggilku dari
kejauhan. Ternyata ia Aripin, yang juga teman sebangkuku.
“Bud…..Ayo buruan belajar kelompok! suaranya sedikit tersenggal -
senggal habis menaiki sepeda Ontelnya.
“Sebentar,
aku belum sholat isya’, ini barusaja mengambil air wudhu”.
Jawabku
sedikit terburu-buru.
“Apa aku tunggu sampai kamu selesai sholat?”.
Dia kemudian turun dari sepedahnya menghampiriku.
Dia kemudian turun dari sepedahnya menghampiriku.
“Sebaiknya
kamu duluan, lagian tadi Risma sudah SMS aku”.
Jawabku
sambil menuju depan rumah.
“Oke
aku tunggu secepatnya”.
Kata
dia sambil menaiki sepedanya.
“Jangan lupa sampaikan pada Risma, aku mau sholat isya’ dulu dan
belum menyiapkan buku pelajaran” .
Jawabku
tanpa menatapnya.
“Oke... Siap,
aku duluan ya”.
Ujarnya
sambil mengayun sepedanya dengan cepat dan menoleh kepadaku.
Setelah dia pergi,aku segera masuk
rumah dan menuju ke tempet ibadah.selesai sholat aku segera ke kamar dan
mengambil buku pelajaran yang akan aku bawa besok. Di tengah menyiapkan buku
pelajaran ada suara telpon dari Risma. Akupun segera menerimanya sambil
memasukkan buku ke dalam tas.
“Kapan kamu mau kesini?” ujarnya lirih kepadaku.
"Ini aku baru selesai sholat dan menyiapkan buku”. Jawabku pelan.
“cepat kesini, PR nya banyak ! kalau kemaleman nanti keburu ngantuk
aku”. Ujarnya lembut.
“iya
ini mau berangkat, sabar!”.
Jawabkumembuatnyaagar sabar.
Jawabkumembuatnyaagar sabar.
“Cepat,
ada sesuatu juga buat kamu!” Ujarnya sambil menggodaku.
“apa? Kasih tau sekarang ya?” jawabku sedikit penasaran dengan apa
yang dikatakannya.
“kalau aku kasih tau sekarang namanya bukan kejutan”. Ujarnya
sambil menutup teleponnya.
Belum
aku menjawab malah di tutup teleponnya dan membuatku semakin penasaran dengan
yang di katakannya.Akupun segera keluar dari kamar dan minta izin nenek untuk
belajar kelompok. Meskipun nenek sudah mengerti, karena aku belajar kelompok
bersama Risma sejak kelas 5 SD, karena semangat dari Risma aku sedikit rajin
belajar kelompok di rumahnya. Sehingga ketika aku duduk di kelas 5 SD, aku
selalu bergantian mendapatkan peringkat 1 dengan Risma dan dia yang menghiburku
ketika aku banyak masalah dan begitupun sebaliknya. Hubunganku terus berlanjut
dan merasa lebih dekat ketika aku duduk di kelas 1 SMP, tetapi aku dan Risma
hanya sekedar sahabat dekat, tidak lebih.
Mungkin
aku terasa nyaman ketika dia mengasihtau aku waktu belajar, lalu tidak tau
kenapa Risma mencubit tanganku mungkin karena jengkel kepadaku. Kalau tidak
hujan aku terus belajar di rumahnya. Sesaat aku selesai minta izin kepada nenek
sambil melihat jam dindingku, aku segera menuju keluar, tetapi dari arah pintu
terdengar suara ketukan dan memanggilku.
“
kak, mau kemana kok buru-buru?”. Tanya keponakanku kepadaku.
“
mau belajar ke rumah teman, ada apa memangnya?”
Jawabku
dengan suara pelan sambil membalas SMS.
“sebenarnya kakak diminta mama untuk jaga rumah sebentar!” ujarnya
smbil menatapku.
“memang
mau kemana mama kamu?”
Jawab
ku tanpa menatapnya.
“mau
ke pasar malam kak!”.
Kemudian
aku berfikir sejenak untuk jadi pergi atau jaga rumah tante.
“Tungguin rumahku saja kak! Nanti di belikan bakso sama mama”.
Ujarya adik keponakanku sambil mengambil selembar uang lima puluh ribu kepadaku
.
“iya,
kakak jagain rumah kamu tetapi jangan sampai larut malam!!” (sambil membalas
SMS untuk membatalkan belajar kelompok, tetapi SMS yang ku kirim selalu gagal
dan ku coba telpon, tetapi nomernya tidak aktif, apa mungkin dia marah karena
terlalu lama menungguku.Setelah tanteku pergi bersama suaminya aku segera
memasuki rumahnya. Dari pintu aku di kejutkan oleh suara kucing jatuh dari meja
tamu. Sambil melihat jam dinding menunjukkan pukul 08.30, aku ingat belum
mengerjakan PR matematika yang harus dikumpulkan besok.aku segera mengerjakan
PR,tetapi terasa sepi karena sendirian tidak ada teman hanya membuatku malas,
berbeda aku mengerjakan PR bersama-sama di rumahnya Risma, mungkin sesulit
apapun akan selesai.beberapa saat aku hubungi dia dan membuatku semakin gelisah
di tambah suasana sepi dan hanya hembusan angin malam yang terasa menusuk
badanku serta suara tikus yang berlarian di atap rumah dan cicak yang berayap
di dinding tembok yang terbuat dari kayu jati.belum selesai mengerjakan tugas,
dan beberapa soal yang aku kerjakan perutku terasa mules dan mau buang air
besar.Tidak biasanya aku malam-malam buang air besar. Mungkin
karena tadi siang aku kebanyakan makan rujak bersama
teman-teman.
***
Pada waktu itu
kebetulan musim mangga yang aku ambil di depan rumah milik tetanggaku sehingga
malam ini baru terasa sakit perut. Tanpa menunggu lama aku segera menuju ke
toilet. Walau yang kurasakan suasana aneh dan membuatku sedikit takut, karena
toilet itu terletak dibelakang rumah yang bersampingan dengan rumah kosong yang
tidak dihuni oleh pemiliknya. Baru mau berjalan menuju pintu tengah kakiku dan
tanganku gemeteran membuka pintu itu yang aku anggap menankutkan, tapi aku
tidak berpikir apa-apa karena perutku sudah tidak bisa untuk menahan.Setelah
membuka pintu, baru berjalan dua langkah kaki aku melirik ke kanan entah apa
yang kulihat seperti ada orang yang sedang duduk di kursi rusak, kepalanya
menunduk ke bawah tanpa terlihat jelas aku dikejutkan listrik mati dan suara
pintu tergedor oleh siapa aku tidak tahu. Dengan segera berlari menuju keluar
sambil menyalakan lampu senter yang ada di HP. Agak kejauhan ada kertas merah
tertempel di pintu bertuliskan “SELAMAT ULANG TAHUN” dengan gambar yang seram. Kemudian
setelah lampu menyala, sudah ada temanku banyak bersembunyi di bawah meja
termasuk Risma, teman belajar kelompokku. Tapi aku sempat agak trauma karena
kejadian itu sudah malam dan aku tidak memikirkan tentang hari ulang
tahunku.Karena Pada waktu itu aku juga lupa dan tidak ingat bahwa hari ini
Ulang Tahunku,Orang tua ku juga tidak mengingatkan ku karena kedua orang tuaku
bekerja di luar kota semenjak aku baru masuk SD. Entah kenapa rasa mulesku
tiba-tiba hilang akibat kejutan yang spesial dari teman-temanku, Tapi aku masih
penasaran apa yang aku lihat di pintu tengah dan segera kuhampiri ternyata Cuma
guling yang dibungkus jaket hitam dan diberi rambut dari rapiah dan sengaja
kaki kursi itu dirusak salah satu oleh
temanku,suara gedoran pintu yang terdengar adalah ketukan dari tangan Risma Dan
dia yang minta izin kepada tante ku untuk sengaja pergi ke pasar malam. Dari
semua kejutan yang diberikan itu akan selalu kuingat selamanya .Kejadian empat
tahun yang lalu masih teringat sampai saat ini aku kelas 2 SMA.Disaat Hari
Ulang Tahun aku hanya ucapan dia lewat HP.Sekarang aku Mondok sambil sekolah
karena itu aku tidak bisa sering pulang ke kampung halaman.Aku berharap kejutan
dari dia akan terulang dan kini aku hanya bisa menunggu sampai waktu yang tepat
untuk bisa bersama dia seperti di waktu SMP dulu.
Analisis Cerpen
a.Judul
Hantu Jaket
b.Tema
Kejutan untuk hari Ulang Tahun
c.Amanat
·
Pesta ulang Tahun tidak perlu diadakan meriah tetapi dari sederhana
terdapat beribu kejutan
d.Alur
Menggunakan alur campuran karena
kejadiaannya diceritakan ke peristiwa masa
depan kemudian tokoh mengingat kembali pada waktu SMP
e.latar
·
Tempat : Di depan Televisi
(Aku masih duduk di depan
televisi disaat asyik menonton sinetron kemudian dipanggil nenek untuk sholat
isya’).
Di rumah Tante
(Setelah tante ku pergi bersama
suaminya dan anaknya ke pasar malam aku segera memasuki rumahnya).
·
Waktu : Saad adzan sholat
isya’
(Suara adzan telah berkumandang
tetapi aku masih duduk di depan televisi disaat asyik menonton sinetron
kemudian aku dipanggil nenek untuk sholat isya’).
·
Suasana : Mengejutkan, akhir
cerita tokoh aku mendapat kejutan hantu jaket disaat Hari Ulang Tahunnya
f.Tokoh Dan Penokohan
·
Tokoh Utama
Aku
: penolong
(“iya,kakak jagain rumah kamu tapi
jangan terlalut malam ya ?”.)
Penakut
(Tanpa berfikir panjang aku menuju
toilet belakang walau yang ku rasakan ada suasana aneh dam membuat aku sedikit
takut karena toilet itu terletak dibelakang rumah yang bersampingan dengan
rumah kosong yang tidak ditempati oleh pemiliknya).
·
Tokoh Pembantu
Adek
keponakan : baik
(“Tungguin
rumah ku saja kak,nanti dibeliin satu mangkok bakso lho sama mama”.)
Risma : Usil dan Perhatian
(dari cerita diceritakan tokoh
risma mengajak belajar kelompok lewat sms tetapi diakhir cerita malah membuat
kejutan Ulang Tahun)
g.Sudut Pandang
mengunakan sudut pandang orang
pertama.Karena hal tersebut dapat dilihat dari peyebutan tokoh Aku yang digunakan
penulis dalam cerpen tersebut.
Komentar
Posting Komentar