Hari ini, 28 Oktober 2024, kita kembali memperingati sebuah tonggak bersejarah bagi perjalanan bangsa kita, Hari Sumpah Pemuda. Momen ini bukan sekadar perayaan, melainkan saat untuk merenung, mengintrospeksi, dan melakukan autokritik terhadap perjalanan bangsa yang kini kita tempuh. Sumpah Pemuda bukan hanya milik masa lalu, tetapi komitmen yang hidup dalam setiap generasi. Mari kita refleksikan, sejauh mana kita telah benar-benar memahami dan meneruskan semangat persatuan yang diwariskan oleh para pemuda tahun 1928? Di tengah kemajuan teknologi dan arus informasi yang begitu deras, kita seringkali lebih mudah terpecah karena perbedaan, baik dalam pandangan politik, keyakinan, maupun perbedaan sosial ekonomi. Pada titik ini, apakah kita sudah mampu benar-benar bersatu dalam kebinekaan, atau justru terjebak dalam polarisasi dan perpecahan? Selain itu, mari kita renungkan peran kita sebagai pemuda dalam menghadapi tantangan zaman. Apakah kita sudah cukup berkontribusi bagi bangsa, atau
Ingat nak, jangan sedikitpun kamu mempunyai anggapan bahwa apa yang diberikan Allah kepadamu itu buruk, Allah selalu mengasih jalan yang terbaik bagi hambanya.. 𝘈𝘯𝘥𝘢𝘪𝘬𝘢𝘯 𝘬𝘢𝘮𝘶 𝘥𝘪𝘬𝘢𝘴𝘪𝘩 𝘤𝘰𝘣𝘢𝘢𝘯 𝘵𝘦𝘳𝘶𝘴 𝘮𝘦𝘯𝘦𝘳𝘶𝘴, 𝘥𝘪𝘣𝘦𝘯𝘵𝘶𝘳𝘬𝘢𝘯 𝘥𝘦𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘴𝘦𝘣𝘶𝘢𝘩 𝘱𝘦𝘳𝘮𝘢𝘴𝘢𝘭𝘢𝘩𝘢𝘯 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘵𝘢𝘬 𝘬𝘶𝘯𝘫𝘶𝘯𝘨 𝘳𝘦𝘥𝘢 𝘥𝘢𝘯 𝘣𝘦𝘣𝘢𝘯 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘬𝘢𝘮𝘶 𝘱𝘪𝘬𝘶𝘭 𝘵𝘦𝘳𝘢𝘴𝘢 𝘣𝘦𝘳𝘢𝘵. 𝘑𝘢𝘥𝘪𝘬𝘢𝘯 𝘴𝘮𝘶𝘢𝘯𝘺𝘢 𝘪𝘵𝘶 𝘵𝘪𝘥𝘢𝘬 𝘭𝘢𝘪𝘯 𝘩𝘢𝘯𝘺𝘢𝘭𝘢𝘩 𝘴𝘦𝘣𝘶𝘢𝘩 𝘱𝘦𝘮𝘣𝘦𝘭𝘢𝘫𝘢𝘳𝘢𝘯 𝘥𝘢𝘯 𝘮𝘦𝘭𝘢𝘵𝘪𝘩 𝘬𝘦𝘥𝘦𝘸𝘢𝘴𝘢𝘢𝘯 𝘥𝘢𝘭𝘢𝘮 𝘩𝘪𝘥𝘶𝘱𝘮𝘶. Nasihat beliau selaras dengan apa yang termaktub di dalam Al Qur'an (QS. Al-Baqarah: 216) كُتِبَ عَلَيْکُمُ الْقِتَا لُ وَهُوَ كُرْهٌ لَّـكُمْ ۚ وَعَسٰۤى اَنْ تَكْرَهُوْا شَيْــئًا وَّهُوَ خَيْرٌ لَّـکُمْ ۚ وَعَسٰۤى اَنْ تُحِبُّوْا شَيْــئًا وَّهُوَ شَرٌّ لَّـكُمْ ۗ وَا للّٰهُ يَعْلَمُ وَاَ نْـتُمْ لَا تَعْلَمُوْنَ "Diwajibkan atas kamu berperang, padahal itu tidak menyenangkan